Cara Menghitung PPh Final (Pajak UKM/UMKM) - bloghrd.com



Berikut ini cara menghitung PPh Final (pajak UKM/UMKM) beserta contoh soalnya.

Siapa Saja yang Perlu Mengetahui Cara Menghitung PPh Final?

Orang yang wajib memahami cara menghitung PPh Final adalah wajib pajak dengan penghasilan di bawah Rp 4,8 miliar. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM, mereka dengan penghasilan di bawah Rp 4,8 miliar per tahun masuk dalam kategori pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Oleh karenannya tidak heran jika PPh Final sering disebut dengan pajak UKM.
Namun, tidak semua pelaku UKM paham cara menghitung pajak yang menjadi kewajiban mereka. Apalagi untuk menuntaskan kewajiban perpajakannya seperti membayar dan melaporkan PPh Final. Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas topik yang bersifat dasar namun penting, yakni cara menghitung PPh Final. Untuk memudahkan Anda memahami perhitungannya, mari kita simak rumus menghitung PPh Final di bawah ini.

Rumus PPh Final

PPh Final adalah jenis pajak yang perhitungannya cukup sederhana. Rumusnya adalah omzet x tarif PPh Final. Lantas, berapa tarif PPh Final yang berlaku saat ini? Berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018 tentang PPh Final, tarif yang berlaku adalah 0,5%.
Nah, sekarang Anda sudah mengetahui rumus dan tarif PPh Final. Selanjutnya, mari kita pelajari contoh kasus perhitungan PPh Final di bawah ini.

Contoh Perhitungan PPh Final

Sebagai contoh, Ibu Olivia adalah seorang pedagang batik dengan berjualan secara online di marketplace. Usahanya sudah berlangsung selama tiga tahun. Omzet Ibu Olivia setahun terakhir adalah Rp 160 juta. Rinciannya adalah sebagai berikut:

BACA JUGA :  Alamat, Lokasi dan Kontak KPP Pratama Bantul
Januari Rp 15.000.000 Juli Rp 10.000.000
Februari Rp 11.000.000 Agustus Rp 8.000.000
Maret Rp 13.000.000 September Rp 15.000.000
April Rp 16.000.000 Oktober Rp 13.000.000
Mei Rp 15.000.000 November Rp 17.000.000
Juni Rp 11.000.000 Desember Rp 16.000.000

Jika total omzet usaha Ibu Olivia selama setahun adalah Rp 160 juta, maka berapa pajak terutang PPh Final Ibu Olivia di masing-masing masa pajak?
Berikut ini perhitungannya:
Rumus = omzet per bulan x tarif PPh Final
PPh Final Januari = 0,5% x Rp 15 juta = Rp 75 ribu
PPh Final Februari = 0,5% x Rp 11 juta = Rp 55 ribu
Demikian seterusnya untuk tiap-tiap masa pajak. Omzet per bulan dikalikan 0,5%. Sehingga, total pajak yang dibayar oleh Ibu Olivia selama setahun adalah Rp 800 ribu.
Bagaimana? Sekarang Anda sudah jauh lebih paham cara menghitung PPh Final 0,5% kan? Namun, jika Anda tidak ingin sebuah solusi perhitungan PPh Final otomatis yang juga memungkinkan Anda untuk langsung membayar PPh Final melalui satu aplikasi, Anda dapat menggunakan aplikasi Aplikasi Pajak.
Ingin Hitung PPh Final/Pajak UKM Otomatis? Simak: Cara Hitung Otomatis dan Bayar Pajak UKM Melalui Aplikasi Pajak

Kesimpulan

  1. PPh Final wajib dibayarkan bagi wajib pajak individu dan badan yang memiliki omzet di bawah Rp 4,8 miliar setahun.
  2. PPh Final didasarkan atas PP 46/2013 disusun agar pelaku UKM dapat dengan mudah menghitung pajak tanpa keharusan atas pembukuan yang lengkap.
  3. Berdasarkan PP 23/2018 besaran tarif PPh Final adalah 0,5%.
  4. Penghitungannya, semua transaksi penjualan per bulan dijumlahkan kemudian dikalikan 0,5 %.
  5. PPh Final UKM dilaporkan hanya sekali setiap tahunnya lewat SPT PPh Tahunan orang pribadi atau badan.



Ikuti terus bloghrd.com untuk mendapatkan informasi seputar HR, karir, info lowongan kerja, juga inspirasi terbaru terkait dunia kerja setiap harinya!

BACA JUGA :  Purchase Order: Pengertian, Fungsi, & Formatnya


Putri Ayudhia

Putri Ayudhia

Putri Ayudhia adalah seorang penulis konten SEO dan blogger paruh waktu yang telah bekerja secara profesional selama lebih dari 7 tahun. Dia telah membantu berbagai perusahaan di Indonesia untuk menulis konten yang berkualitas, SEO-friendly, dan relevan dengan bidang HR dan Psikologi. Ayudhia memiliki pengetahuan yang kuat dalam SEO dan penulisan konten. Dia juga memiliki pengetahuan mendalam tentang HR dan Psikologi, yang membantu dia dalam menciptakan konten yang relevan dan berbobot. Dia memiliki keterampilan dalam melakukan riset pasar dan analisis, yang membantu dia dalam menciptakan strategi konten yang efektif.
https://bloghrd.com