Buku Kas: Memahami Pengertian, Jenis & Cara Membuatnya - bloghrd.com


Sekilas tentang Buku Kas

Buku kas merupakan buku yang berisi informasi penting yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan untuk mengetahui perkembangan keuangannya. Fungsinya, ini agar seseorang dapat mengetahui kondisi keuangan sebuah perusahaan 
Segala hal yang berhubungan dengan keuangan merupakan hal yang krusial. Jadi, semua harus dicatat dengan sebaik mungkin dalam satu dokumen. Buku kas juga berguna sebagai acuan dalam berbagai hal, terutama dalam rangka pengambilan keputusan penting. 
Kondisi finansial perusahaan ini merupakan hal yang sangat krusial untuk diketahui pertambahan dan pengeluaran perusahaan. Jika dari awal pencatatan buku kas sudah tersusun dengan baik, maka analisa untuk pengambilan berbagai keputusan dapat dilakukan lebih mudah. Selain itu, rencana keuangan berikutnya di dalam buku kas juga akan semakin lancar. 

4 Jenis Buku Kas Keuangan 

Pencatatan arus dana perusahaan baik masuk atau keluar harus dicatat secara berkala dan tersistem. Berikut ini 4 jenis buku keuangan yang digunakan: 

  1. Buku Kas Umum (Cash Book)
  2. Buku Pembantu Bank (Bank Book) 
  3. Buku Kas  Pembantu Pajak (The Tax Book) 
  4. Buku Pembantu Panjar (Imprest Book)

Keempat buku ini merupakan bagian paling krusial dalam pencatatan setiap pemasukan dan pengeluaran.
Baca Juga: Pentingnya Pembukuan Sederhana bagi Pengusaha UMKM Pemula

Cara Membuat Buku Kas

Cara penulisan buku kas pada dasarnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan suatu perusahaan. Namun, berikut ini ada 3 cara yang bisa Anda jadikan acuan dalam pembuatan arus dana perusahaan. Berikut 3 cara yang dimaksud:

1. Folio Dwi Halaman (Scontro) 

BACA JUGA :  KPP Pratama Tangerang Barat

Dalam penulisan buku kas dwi halaman, Anda harus memiliki 2 muka halaman yang terdiri dari halaman debit dan halaman kredit. Halaman debit untuk mencatat pemasukan atau penambahan uang kas beserta asal uangnya. 
Halaman debit terdiri dari 4 kolom, di antaranya:

  • Pada kolom pertama, berisi tanggal masuknya uang. 
  • Pada kolom kedua, berisi keterangan tentang pemasukan secara singkat, jelas, dan mudah dimengerti. 
  • Pada kolom ketiga, berisi nomor urut dari bukti masuknya uang sehingga kas menjadi bertambah. 
  • Pada kolom keempat, berisi jumlah uang masuk sesuai dengan tanggal yang tercantum. 

Selanjutnya, halaman kredit yang dibuat untuk mencatat pengeluaran uang. Di halaman ini, Anda harus menyertakan alasan dari pengeluaran yang terjadi secara jelas dan tidak bertele-tele. 
Baca Juga: Pembukuan untuk Perusahaan, Ini Fungsi dan Cara Membuatnya
Halaman kredit juga memiliki 4 kolom, di antaranya: 

  • Pada kolom pertama, diisi dengan tanggal. 
  • Pada kolom kedua, diisi keterangan pengeluaran yang dilakukan (tujuan pengeluaran dan kemana dana pengeluaran itu diberikan). 
  • Pada kolom ketiga, diisi dengan nomor urut pengeluaran dana.
  • Pada kolom keempat, diisi dengan catatan jumlah uang yang dikeluarkan pada tanggal tersebut.

2. Folio Satu Halaman

Cara satu ini biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan kecil karena dianggap cukup praktis. Keterangan pemasukan dan keluaran ada pada halaman yang sama, sehingga mudah dibaca dan tidak memakan waktu. 
Nah, dalam buku kas folio satu halaman, ada 5 unsur yang tidak boleh terlewatkan di dalamnya, yakni: 

  1. Kolom pertama, diisi dengan tanggal. 
  2. Kolom kedua, diisi dengan keterangan tentang masuk-keluarnya arus dana kas. 
  3. Kolom ketiga, diisi dengan nomor urut bukti kas yang ada, baik pemasukan maupun pengeluaran. 
  4. Kolom keempat, diisi dengan jumlah saldo kas yang ada. 
  5. Kolom kelima, diisi dengan jumlah pengeluaran dana kas yang dilakukan.
BACA JUGA :  Pajak Hadiah: Pengertian dan Jenis Hadiah yang Dikenakan Pajak

Baca Juga: Cari Tahu Perbedaan Pembukuan dan Pencatatan Pajak di Sini

3. Tabelaris

Cara ketiga atau cara tabelaris ini isinya adalah lajur-lajur atau golongan yang isinya sesuai dengan keperluan perusahaan. Cara membuatnya juga dianggap cukup praktis, yakni pada halaman sebelah kiri diisi dengan debit dan sebelah kanan diisi dengan kredit.
Semua cara di atas pada dasarnya dapat Anda buat lewat Microsoft Excel. Dengan memanfaatkan software tersebut, diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kesalahan. Anda hanya perlu mempelajari rumus-rumus guna lebih mempermudah proses pengerjaannya.



Ikuti terus bloghrd.com untuk mendapatkan informasi seputar HR, karir, info lowongan kerja, juga inspirasi terbaru terkait dunia kerja setiap harinya!


Putri Ayudhia

Putri Ayudhia

Putri Ayudhia adalah seorang penulis konten SEO dan blogger paruh waktu yang telah bekerja secara profesional selama lebih dari 7 tahun. Dia telah membantu berbagai perusahaan di Indonesia untuk menulis konten yang berkualitas, SEO-friendly, dan relevan dengan bidang HR dan Psikologi. Ayudhia memiliki pengetahuan yang kuat dalam SEO dan penulisan konten. Dia juga memiliki pengetahuan mendalam tentang HR dan Psikologi, yang membantu dia dalam menciptakan konten yang relevan dan berbobot. Dia memiliki keterampilan dalam melakukan riset pasar dan analisis, yang membantu dia dalam menciptakan strategi konten yang efektif.
https://bloghrd.com