Pengertian Financial Forecasting:
Financial forecasting adalah salah satu aspek penting dalam manajemen keuangan perusahaan yang berkaitan dengan perencanaan keuangan di masa depan. Banyak perusahaan besar dan kecil melakukan financial forecasting sebagai bagian integral dari strategi bisnis mereka. Dalam pengertian sederhana, financial forecasting adalah upaya sebuah perusahaan untuk memproyeksikan kondisi keuangannya di masa depan. Ini mencakup perkiraan pendapatan, pengeluaran, laba, dan aliran kas yang diperkirakan akan terjadi selama periode tertentu, biasanya dalam jangka waktu satu tahun ke depan.
Tujuan utama dari financial forecasting adalah memberikan pandangan yang lebih jelas tentang kemungkinan hasil keuangan di masa yang akan datang. Dengan informasi ini, perusahaan dapat membuat rencana bisnis yang lebih efektif, mengidentifikasi potensi masalah keuangan, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul.
Daftar Isi
Manfaat Financial Forecasting
Financial forecasting memberikan sejumlah manfaat yang penting bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari praktik ini:
1. Menilai Keberhasilan Rencana Bisnis
Financial forecasting memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi sejauh mana rencana bisnis yang ada dapat dijalankan dengan sukses. Dengan membandingkan hasil aktual dengan proyeksi yang telah dibuat, perusahaan dapat menilai apakah mereka mencapai target yang telah ditetapkan atau jika ada perubahan yang perlu dilakukan dalam strategi bisnis mereka.
2. Pengendalian Arus Kas
Arus kas adalah salah satu faktor kunci dalam keberhasilan sebuah perusahaan. Dengan financial forecasting, perusahaan dapat mengidentifikasi periode di mana arus kas mungkin akan menjadi masalah dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. Hal ini membantu perusahaan untuk menjaga likuiditas mereka dan menghindari masalah keuangan yang serius.
3. Mengembangkan Tolak Ukur Keuangan
Financial forecasting menciptakan tolak ukur keuangan yang dapat digunakan sebagai acuan di masa yang akan datang. Ini membantu perusahaan untuk menilai kinerja keuangan mereka dari waktu ke waktu dan mengukur kemajuan mereka terhadap tujuan-tujuan keuangan yang telah ditetapkan.
4. Manajemen Risiko
Dengan memproyeksikan potensi masalah keuangan, financial forecasting memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin dihadapi di masa yang akan datang. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mengelola risiko ini dengan lebih baik.
5. Mengantisipasi Pengeluaran Baru
Perusahaan seringkali dihadapkan pada pengeluaran tak terduga yang dapat mempengaruhi keuangan mereka. Dengan financial forecasting, perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk pengeluaran baru yang mungkin timbul, seperti perbaikan peralatan atau pemenuhan persyaratan peraturan yang baru.
6. Identifikasi Masalah Keuangan
Proses financial forecasting melibatkan analisis mendalam terhadap berbagai aspek keuangan perusahaan. Ini dapat membantu mengidentifikasi masalah utama dalam hal keuangan, seperti biaya yang tidak terkendali atau pendapatan yang menurun. Dengan mengetahui akar masalah ini, perusahaan dapat mencari solusi yang tepat.
7. Mengurangi Risiko Finansial
Dengan merencanakan secara matang dan memproyeksikan keuangan di masa depan, perusahaan dapat mengurangi risiko finansial yang tidak perlu. Mereka dapat menghindari keputusan-keputusan impulsif yang dapat merugikan keuangan perusahaan.
8. Lingkungan Kerja yang Jelas dan Stabil
Financial forecasting menciptakan lingkungan kerja yang lebih jelas dan stabil bagi karyawan dan manajemen. Dengan mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dalam hal pencapaian target keuangan, karyawan dapat bekerja dengan lebih fokus dan motivasi.
9. Rencana Anggaran Masa Depan yang Lebih Mudah
Dengan memiliki proyeksi keuangan yang kuat, perusahaan dapat lebih mudah merencanakan anggaran untuk masa depan. Mereka dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien dan efektif.
Macam-Macam Metode Financial Forecast
Dalam melakukan financial forecasting, perusahaan dapat menggunakan berbagai metode berdasarkan data yang mereka miliki dan tujuan yang ingin dicapai. Berikut beberapa metode financial forecasting yang umum digunakan:
1. Historical Financial Forecasting
Metode ini melibatkan analisis laporan keuangan dari periode sebelumnya untuk membuat proyeksi keuangan di masa yang akan datang. Analis akan menggali data historis, seperti laporan laba-rugi, neraca, dan laporan arus kas, untuk menentukan tren dan pola yang mungkin berpengaruh pada masa depan. Dari sana, mereka dapat membuat estimasi tentang bagaimana bisnis telah tumbuh dan mengembangkan proyeksi untuk periode selanjutnya.
Metode historical financial forecasting sangat berguna dalam situasi di mana data historis yang kuat tersedia dan perusahaan beroperasi dalam industri yang relatif stabil. Namun, metode ini mungkin kurang akurat dalam situasi di mana perubahan signifikan terjadi dalam bisnis atau industri.
2. Research Based Financial Forecast
Metode ini melibatkan analisis yang lebih luas, tidak hanya berfokus pada laporan keuangan perusahaan sendiri, tetapi juga melibatkan penelitian tentang industri, pesaing, dan tren konsumen. Para analis akan menggali data eksternal yang relevan, seperti data ekonomi makro, perilaku konsumen, perkembangan teknologi, dan kinerja pesaing.
Dengan informasi tambahan ini, perusahaan dapat membuat proyeksi yang lebih komprehensif dan memperhitungkan faktor-faktor eksternal yang mungkin memengaruhi kinerja keuangan mereka. Research based financial forecasting adalah metode yang lebih kompleks dan memerlukan sumber daya yang lebih besar, tetapi dapat memberikan pandangan yang lebih lengkap tentang masa depan.
Perbedaan antara Financial Forecasting dan Budgeting
Financial forecasting dan budgeting seringkali dibandingkan, tetapi keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam tujuan dan fungsinya. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:
1. Tujuan Utama
- Financial Forecasting: Tujuan utama dari financial forecasting adalah untuk membuat proyeksi tentang kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang. Ini lebih berfokus pada pemahaman potensi hasil keuangan dan risiko-risiko yang mungkin dihadapi.
- Budgeting: Tujuan utama dari budgeting adalah untuk menetapkan target dan rencana keuangan yang harus dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu. Ini lebih berfokus pada pengendalian dan pengaturan sumber daya keuangan.
2. Waktu
- Financial Forecasting: Financial forecasting dapat mencakup proyeksi jangka pendek (misalnya, 3-6 bulan) atau jangka panjang (biasanya satu tahun ke depan).
- Budgeting: Budgeting biasanya berfokus pada periode tahunan dan terkadang dapat mencakup beberapa tahun ke depan.
3. Penggunaan Data Historis
- Financial Forecasting: Financial forecasting menggunakan data historis sebagai dasar untuk membuat proyeksi. Ini melibatkan analisis tren dan pola dari data keuangan sebelumnya.
- Budgeting: Budgeting lebih berfokus pada penetapan target dan anggaran berdasarkan tujuan keuangan yang telah ditetapkan. Data historis mungkin digunakan sebagai referensi, tetapi tidak selalu menjadi fokus utama.
4. Penekanan pada Pengendalian vs. Prediksi
- Financial Forecasting: Financial forecasting lebih berfokus pada prediksi dan pemahaman potensi hasil keuangan di masa depan. Ini membantu perusahaan untuk mengidentifikasi risiko-risiko dan peluang.
- Budgeting: Budgeting lebih berfokus pada pengendalian dan pencapaian target keuangan yang telah ditetapkan. Ini mencakup alokasi sumber daya, pengawasan, dan pengukuran kinerja.
5. Fleksibilitas
- Financial Forecasting: Financial forecasting cenderung lebih fleksibel dan dapat diperbarui secara berkala sesuai dengan perubahan dalam lingkungan bisnis atau strategi perusahaan.
- Budgeting: Budgeting cenderung lebih kaku dan sulit diubah tanpa persetujuan yang ketat.
6. Penggunaan Bersama
- Financial Forecasting: Hasil dari financial forecasting dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan rencana anggaran, tetapi juga memiliki banyak penggunaan lain, seperti manajemen risiko dan pengambilan keputusan strategis.
- Budgeting: Budgeting adalah alat yang lebih spesifik untuk mengatur sumber daya keuangan dan pengendalian operasional. Ini biasanya digunakan oleh departemen keuangan dan manajer tingkat bawah.
Kesimpulan
Financial forecasting adalah alat yang sangat penting dalam manajemen keuangan perusahaan. Ini membantu perusahaan untuk memproyeksikan kondisi keuangan di masa yang akan datang, mengidentifikasi risiko dan peluang, dan membuat rencana bisnis yang lebih efektif.
Meskipun terdapat perbedaan antara financial forecasting dan budgeting, keduanya dapat digunakan secara bersamaan untuk memastikan perusahaan mencapai tujuan keuangan mereka. Dengan pemahaman yang baik tentang financial forecasting, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan mengelola keuangan mereka dengan lebih efisien.
Ikuti terus bloghrd.com untuk mendapatkan informasi seputar HR, karir, info lowongan kerja, juga inspirasi terbaru terkait dunia kerja setiap harinya!