Pemilih kotoran sampah adalah sekelompok individu yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan berperan dalam mengidentifikasi, mengumpulkan, dan memilih barang-barang yang dibuang dan tidak terpakai lagi di jalanan dan tempat umum. Mereka memiliki pemahaman bahwa barang-barang tersebut dapat di daur ulang di tempat pembuangan dan perusahaan atau gedung tempat pendauran ulang Indonesia. Dengan melakukan tindakan ini, mereka berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan sekaligus mengurangi dampak negatif dari sampah yang dibuang sembarangan.
Salah satu karakteristik dari pemilih kotoran sampah adalah tingkat pendidikan yang tidak terampil. Meskipun demikian, hal ini tidak menghalangi mereka untuk berpartisipasi dalam upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Mereka mampu melakukan tugas-tugas yang diperlukan dalam proses pemilahan sampah dengan baik, meskipun tanpa latar belakang pendidikan formal yang tinggi.
Selain berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan, pemilih kotoran sampah juga mendapatkan manfaat finansial dari aktivitas yang mereka lakukan. Data menunjukkan bahwa mayoritas penyortir sampah memperoleh gaji antara IDR1,680,319 dan IDR4,125,088 per bulan pada tahun 2023. Gaji ini mencerminkan kompensasi yang diberikan kepada mereka atas kerja keras dan kontribusi mereka dalam proses pendauran ulang sampah.
Bagi mereka yang baru memulai sebagai penyortir sampah, upah bulanan yang diperoleh berkisar antara IDR1,680,319 hingga IDR3,449,974. Pada tahap ini, mereka masih berada pada level pemula dan sedang membangun pengalaman kerja di bidang pengelolaan sampah. Namun, seiring dengan bertambahnya pengalaman kerja selama 5 tahun, pendapatan mereka diperkirakan akan meningkat menjadi antara IDR1,907,795 dan IDR3,908,062 per bulan. Ini menunjukkan bahwa pemilih kotoran sampah memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan mereka seiring dengan peningkatan keahlian dan pengalaman kerja.
Penghasilan yang diperoleh oleh pemilih kotoran sampah tidak hanya memberikan manfaat finansial bagi mereka, tetapi juga memberikan dorongan motivasi untuk terus melanjutkan aktivitas mereka. Dengan adanya gaji yang memadai, mereka merasa dihargai dan diakui atas peran penting yang mereka lakukan dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola sampah dengan baik.
Dalam konteks yang lebih luas, keberadaan pemilih kotoran sampah juga berdampak positif bagi masyarakat dan negara. Dengan melakukan tugas mereka dalam mengidentifikasi, mengumpulkan, dan memilih barang-barang yang dapat didaur ulang, mereka membantu mengurangi jumlah sampah yang akhirnya berakhir di tempat pembuangan akhir. Hal ini berkontribusi dalam mengurangi dampak negatif dari sampah terhadap lingkungan, seperti pencemaran tanah dan air.
Selain itu, aktivitas pemilih kotoran sampah juga mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan, terutama dalam hal pengelolaan sampah. Dengan memanfaatkan barang-barang yang masih layak pakai dan didaur ulang, mereka turut berperan dalam pengurangan penggunaan sumber daya alam yang berlebihan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dalam kesimpulannya, pemilih kotoran sampah adalah individu yang memiliki peran penting dalam upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Meskipun tingkat pendidikan mereka tidak terampil, mereka mampu melakukan tugas-tugas yang diperlukan dalam proses pemilahan sampah dengan baik. Selain mendapatkan manfaat finansial dari aktivitas mereka, pemilih kotoran sampah juga memberikan dampak positif bagi lingkungan, masyarakat, dan negara secara keseluruhan. Oleh karena itu, peran dan kontribusi mereka dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola sampah dengan baik seharusnya diakui dan diapresiasi.
Ikuti terus bloghrd.com untuk mendapatkan informasi seputar HR, karir, info lowongan kerja, juga inspirasi terbaru terkait dunia kerja setiap harinya!
