Bukti transaksi adalah indikator kesehatan keuangan perusahaan. Seperti apa itu?
Bicara tentang kesehatan keuangan perusahaan, pastinya berhubungan dengan jumlah pemasukan atau pendapatan.
Semua hal tentang keuangan tersebut dicatat di dalam laporan keuangan. Biasanya pada akhir tahun akan didata berapa pengeluaran, pendapatan, dan sisa keuangan perusahaan.
Hal ini dapat terwujud dengan adanya bukti transaksi sebagai acuan laporangan keuangan tersebut.
Seberapa penting bukti transaksi yang harus ada pada laporangan keuangan suatu perusahaan?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut penjelasan tentang bukti transaksi secara lengkap.
Mengenal Bukti Transaksi serta Tujuannya
Merunut dari pengertian transaksi adalah suatu kegiatan yang dapat menimbulkan perubahan harta baik pengurangan atau peningkatan.
Hal ini biasanya berkaitan dengan jual-beli, pembayaran utang piutang, dan pengeluaran untuk kebutuhan hidup.
Transaksi ini bisa dikatakan berhasil dan resmi jika ada bukti yang menjamin kegiatan tersebut yaitu bukti transaksi.
Bukti transaksi ini biasanya berbentuk catatan di kertas atau digital dengan hal-hal penting yang tercantum pada isi kertas tersebut.
Tujuannya adalah mempermudah setiap pencatatan pengeluaran dan pemasukan.
Dalam suatu perusahaan, laporan keuangan dapat terlaksana dengan baik karena adanya bukti transaksi ini.
Di mana, bagian administrasi akan mendata laporan keuangan berdasarkan bukti transaksi yang dilampirkan.
Manfaat dari Bukti Transaksi
Fungsi dan manfaat yang didapat dari bukti transaksi ini mampu mendongkrak keuangan suatu perusahaan.
Dimana, evaluasi akan dilakukan untuk menghasilkan pengeluaran yang efektif.
Selain itu, bukti transaksi juga manfaat lainnya seperti:
- Mendata pihak yang bertanggung jawab akan suatu transaksi
- Acuan data dalam pencatatan keuangan.
- Menghindari kesalahan-kesalahan data dan menyesuaikannya dengan bukti transfer.
- Tidak dapat diduplikasi karena keasliannya.
Macam-Macam Bukti Transaksi
Bukti transaksi dibagi menjadi 2 macam yang dapat digunakan untuk laporang keuangan sebuah perusahaan yaitu sebagai berikut:
Bukti Transaksi Internal
Bukti ini biasanya dalam bentuk memo saja karena sifat transaksi yang terjadi di dalam internal perusahaan seperti pengeluaran untuk pembelian logistik, pembelian alat tulis, dan hal-hal lain yang masih di dalam internal perusahaan
Bukti Transaksi Eksternal
Lain halnya dengan bukti transaksi eksternal, bukti ini bisa dari mana saja tergantung kebutuhan perusahaan.
Berikut contoh bukti transaksi secara eksternal:
Faktur
Bukti transaksi yang dikeluarkan saat suatu pihak membeli barang secara kredit dan pihak penjual membuatnya dalam bentuk asli serta fotocopyan.
Faktur ini diberikan dan dimiliki oleh kedua pihak sebagai bukti transaksi dan catatan keuangan penjualan secara kredit.
Kwitansi atau Official Receipt
Bukti transaksi yang satu ini biasanya saat menerima uang atas suatu pembayaran.
Bisa barang, jasa, atau hal lainnya dengan cara melampirkan angka, keterangan transaksi, serta tanda tangan pihak terkait.
Lalu disimpan oleh kedua belah pihak sebagai bukti transaksi.
Nota debet dan kredit
Bukti ini digunakan pada jenis transaksi yang melakukan pendebitan pada sebuah akun bank.
Pihak yang mengirimkan sejumlah uang kepada pihak lainnya akan mendapatkan bukti transaksi berupa nota pendebitan sejumlah dana atau kredit yang dapat dijadikan bukti transaksi.
Lain halnya dengan nota kredit, transaksi yang terjadi jika seseorang memiliki akun kredit dan menggunakannya untuk transaksi.
Nota kredit akan diberikan kepada pengguna sebagai bukti pengurangan kredit yang dimiliki untuk suatu pembelian.
Cek
Bukti transaksi ini digunakan sebagai surat perintah kepada suatu bank yang ditandatangani oleh seorang nasabah untuk mencairkan sejumlah dana yang dimiliki dalam bentuk giro.
Rekening Koran
Bukti transaksi ini merupakan bukti mutasi kas perusahaan yang menyimpannya melalui bank tertentu.
Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan catatan saldo pemilik rekening dengan bank terkait.
Bukti setoran bank
Bukti transaksi ini akan didapat jika suatu pihak menyetorkan sejumlah dana kepada akun penerima atau pribadi sebagai tanda dan bukti transaksi.
Dari data atau laporan keuangan yang menjelaskan pemasukan dan pengeluaran perusahaan, sudah dapat diketahui apakah keuangan perusahaan sehat atau tidak.
Oleh karena itu, bukti transaksi merupakan hal paling penting yang ada untuk acuan laporan keuangan.
Selain dari bukti transaksi, kemudahan mengakses data-data keuangan juga bisa dilakukan dengan bantuan aplikasi pendukung karyawan.
Pilihlah yang menyediakan layanan pengelola keuangan perusahaan seperti proses reimbursement secara online, bisa dijadikan solusi.
Jadi, tidak perlu repot-repot mencetaknya secara fisik.
Cukup lampirkan secara digital, jika satu waktu akan digunakan, dapat diakses dan dicetak.