Untuk mengetahui data pelanggan, maka setiap perusahaan memahami akan pentingnya mengumpulkan informasi dan menyimpannya dalam database yang adalah dapat digunakan untuk melaksanakan marketing database. Customer database atau basis data konsumen biasanya adalah berisikan semua nama pelanggan, alamat, riwayat transaksi dan bahkan data demografis dan psikografis (seperti kegiatan, minat dan pendapat).
Jika dimanfaatkan secara maksimal, informasi tersebut dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan.
Perusahaan dapat menentukan peringkat pelanggannya menurut pembelian terakhir, frekuensi dan nilai moneter seperti Recency, Monetary Value, dan Frequency serta hanya mengirimkan penawaran kepada pelanggan yang memiliki nilai transaksi tertinggi.
Marketing atau pemasaran database adalah sebuah proses membangun, memelihara serta menggunakan database customer untuk bertransaksi dan membangun hubungan dengan para pelanggan.
Manfaat Database Pelanggan
Saat memulai sebuah bisnis atau usaha, seringkali para pebisnis merasa kebingungan harus mendistribusikan produknya kemana.
Hal ini biasanya disebabkan karena ketidaksiapan mereka dalam menetapkan area atau pasar yang akan dituju.
Kemungkinan lainnya adalah para pebisnis tersebut sudah memiliki basis data atau database yang besar, tetapi tidak diolah secara maksimal karena mereka hanya fokus pada mencari konsumen baru dan melupakan pelanggan yang sudah ada atau pelanggan lama.
Database pelanggan yang akurat dan lengkap dapat diibaratkan sebagai senjata yang ampuh bagi para pebisnis karena pentingnya database pelanggan memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut ini:
1. Petunjuk Arah Penjualan
Database pelanggan dapat digunakan sebagai salah satu penunjuk arah penjualan agar produk dapat memasuki pasar yang tepat.
Aktivitas penjualan akan berjalan secara cepat dan efisien jika tenaga penjual telah dilengkapi dengan database pelanggan yang prospektif dan menjadi target pasar bisnis Anda.
2. Gambaran Potensi Pasar
Database lengkap dan akurat akan sangat membantu para pebisnis dalam menentukan potensi pasar berdasarkan area atau kelompok umur.
Dengan demikian, para pebisnis dapat menganalisis produk yang tepat untuk pembeli yang tepat.
Jika potensi penjualan di area yang dituju masih cukup rendah, maka strategi promosi yang dapat mendongkrak penjualan bisnis dapat segera ditentukan.
Baca Juga : Perbedaan Pengertian Client, Costumer, dan Consumer Adalah?
3. Merekam Customer Blacklist
Sebagai seorang pebisnis, jangan sampai membuang waktu Anda untuk menjual produk ke orang yang salah.
Dengan database yang Anda miliki, maka Anda akan mengetahui pelanggan mana saja yang bermasalah dalam melakukan transaksi jual beli.
Seorang pelanggan dapat Anda masukkan ke dalam kategori blacklist karena alasan tertentu, seperti fake customer atau pelanggan yang bermasalah pada saat melakukan pembayaran.
Baca Juga : Cara Mengatasi Keluhan atau Komplain dari Pelanggan
4. Menganalisis Penjualan
Pentingnya Database yang baik akan membantu para pebisnis dalam menawarkan produk baru kepada pelanggan baru dan pelanggan lama.
Selain itu, dengan menggunakan database pelanggan Anda juga dapat menganalisis penyebab penurunan atau peningkatan penjualan.
Dengan demikian, maka Anda dapat segera menentukan strategi yang dibutuhkan saat penjualan mengalami penurunan.
5. Sarana Berkomunikasi
Jika seorang pebisnis sudah memiliki database pelanggan, maka tugas yang selanjutnya adalah menjalin komunikasi dengan pelanggan secara personal sehingga akan timbul kedekatan antara pelanggan dengan produk Anda.
Inilah yang menjadi salah satu kunci agar para pelanggan lebih loyal terhadap produk yang Anda tawarkan.
Mengelola Database Pelanggan
Database pelanggan mempunyai peran yang vital. Dengan database yang dimiliki, setiap bisnis atau perusahaan dapat menganalisis untuk menggali informasi pelanggan.
Contohnya mencari minat dan preferensi pelanggan.
Kemudian untuk mengurangi jarak antara bisnis atau perusahaan dan konsumen, perusahaan dapat memberikan informasi-informasi terbaru seputar produk yang dijual, baik melalui email, telepon dan lain sebagainya.
Baca Juga : Ketahui Indikator Kepuasan Pelanggan dan Metode Untuk Mengukurnya
Contoh Database Pelanggan
- Nomor identitas
- Nama dan alamat pelanggan
- Nomor telepon
- Alamat email
- Nomor handphone
- Historical transaksi
- Frekuensi pembelian
- Produk yang dibeli
- Nilai Pembelian
- Cara pembayaran
- Poin
Mengingat pentingnya database pelanggan, mengelola database untuk kepentingan tersebut sebaiknya tidak dilakukan sendiri.
Sebagai seorang pebisnis, Anda dapat merekrut staf khusus untuk mengelola database pelanggan dan membuat event atau program untuk menjaga kedekatan dengan para pelanggan.
Misalnya dengan memberikan ucapan selamat di hari ulang tahun konsumen, menyediakan produk limited edition untuk pelanggan VIP atau membentuk komunitas.
Cara-cara tersebut dapat Anda terapkan untuk menjalin kedekatan dengan pelanggan.
Dengan memberikan personal touch dalam berkomunikasi, maka akan membuat pelanggan merasa dihargai dan menjadi bagian penting dari bisnis Anda.
Kira-kira itulah penjelasan tentang pentingnya database pelanggan atau basis data konsumen yang adalah bermanfaat terutama dalam kegiatan marketing dan berkomunikasi dengan customer.
Mudah-mudahan informasi di atas membantu.