Perekonomian dan tingkat penjualan yang tidak stabil dalam sebuah negara rentan menjadi penyebab inflasi.
Kondisi inflasi ini sangat dihindari oleh negara karena akan memicu terjadinya krisis ekonomi ringan hingga berat.
Negara harus mampu mencegah inflasi karena bisa menimbulkan berbagai macam masalah dalam sebuah negara.
Inflasi menurut Winardi merupakan suatu periode pada masa tertentu ketika kekuatan dalam membeli menurun.
Pengertian Inflasi tersebut dapat timbul apabila nilai uang yang didepositokan beredar lebih banyak dibandingkan atas jumlah barang atau pun jasa yang ditawarkan.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya inflasi. Berikut adalah beberapa penyebabnya.
Daftar Isi
Inflasi Karena Permintaan (Demand Pull inflation)
Inflasi ini bisa terjadi karena permintaan atau daya tarik masyarakat yang kuat terhadap suatu barang. Inflasi terjadi karena munculnya keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat yang ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasaran.
Karena keinginan yang terlalu berlebihan itu, permintaan menjadi bertambah, sedangkan penawaran masih tetap yang akhirnya mengakibatkan harga menjadi naik.
Baca Juga : Pengertian, Fungsi, dan Macam-Macam Sistem Ekonomi
Inflasi Karena Bertambahnya Uang yang Beredar (Quantity Theory Inflation)
Inflasi disebabkan karena bertambahnya uang yang beredar dikemukakan oleh kaum klasik yang menyatakan bahwa ada keterkaitan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-harga.
Apabila jumlah barang tetap namun jumlah uang yang beredar lebih besar dua kali lipat, maka harga barang pun menjadi lebih mahal dua kali lipat.
Baca Juga : Pengertian, Tujuan dan Instrumen Kebijakan Moneter
Inflasi Karena Kenaikan Biaya Produksi (Cost Push Inflation)
Inflasi ini disebabkan karena adanya dorongan kenaikan biaya produksi dalam jangka waktu tertentu secara terus menerus. Secara umum inflasi kenaikan biaya produksi ini disebabkan karena desakan biaya faktor produksi yang terus naik.
Baca Juga : Contoh 5 Usaha di Bidang Jasa Tanpa Modal Besar
Inflasi Campuran (Mixed Inflation)
Inflasi campuran ini terjadi karena adanya kenaikan penawaran dan permintaan. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan.
Ketika permintaan terhadap suatu barang atau jasa bertambah, kemudian mengakibatkan penyediaan barang dan faktor produksi menjadi turun. Sementara itu, pengganti atau substitusi untuk barang dan jasa tersebut terbatas atau tidak ada.
Keadaan yang tidak seimbang ini akan menyebabkan harga barang dan jasa menjadi naik. Inflasi jenis ini akan sangat sulit diatasi atau dikendalikan ketika kenaikan supply akan suatu barang atau jasa lebih tinggi atau setidaknya setara dengan permintaan.
Baca Juga : Menghitung Pendapatan Nasional
Inflasi Karena Struktural Ekonomi yang Kaku (Structural Theory Inflation)
Menjelaskan penyebab inflasi dari segi struktural ekonomi yang kaku. Produsen tidak bisa mencegah dengan cepat kenaikan permintaan yang diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk. Akhirnya permintaan sulit dipenuhi saat ada pertumbuhan jumlah penduduk.
Secara umum, inflasi merupakan kejadian atau gejala ekonomi yang tidak bisa dihilangkan secara tuntas. Bagi perusahaan, bagian keuangan adalah hal pertama yang akan mengalami dampak dari adanya inflasi tersebut.
Inflasi juga akan memberi dampak yang besar jika tidak segera dilakukan pencegahan dengan kebijakan yang tepat.
Sebagai pemilik usaha, menyadari akibat dan tanda munculnya inflasi merupakan hal yang penting. Inflasi dapat berdampak buruk pada sebuah usaha. Mulai dari dampak kecil hingga dampak yang besar. Oleh karena itu, pintar mengelola perusahaan merupakan hal yang penting.
Baca Juga : Dari Pengertian Hingga Instrumen: Pentingnya Memahami Kebijakan Moneter