Hitung Kenaikan Gaji Karyawan dengan Rumus Ini - bloghrd.com

Gaji adalah imbalan yang diberikan kepada perusahaan atas pekerjaan yang sudah dilakukan oleh karyawan. Dari sisi karyawan, mendapatkan gaji merupakan sebuah hak, sedangkan dari sisi perusahaan, memberikan gaji adalah sebuah kewajiban. Gaji yang dibayarkan oleh perusahaan terdiri dari beberapa komponen, seperti gaji pokok, potongan, uang lembur, dan tunjangan.

Perhitungan nominal gaji pokok sudah diatur oleh Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Upah Minimum Provinsi (UMP). Gaji seorang karyawan harus mempunyai angka minimum yang sudah diatur, namun hal ini berbeda-beda tiap provinsi di Indonesia. Selain UMP tiap daerah, faktor pengalaman dan juga lama kerja di sebuah perusahaan dapat menjadi pertimbangan untuk menentukan nominal gaji yang diberikan pada karyawan.

Menaikkan gaji karyawan secara berkala adalah hal yang penting dalam sebuah perusahaan. Hal ini dipengaruhi oleh inflasi yang bertambah setiap tahunnya hingga 3%. Inilah yang membuat kebutuhan-kebutuhan seseorang mengalami kenaikan, sehingga perusahaan juga harus memperhatikan faktor ini.

Menghitung kenaikan gaji secara berkala tidaklah sulit, karena sudah ada beberapa rumus yang ditentukan. Kenaikan upah karyawan pada umumnya ditetapkan oleh perusahaan dalam bentuk persentase. Persentase inilah yang menjadi tolak ukur perusahaan untuk menghitung nominal kenaikan gaji karyawan, sehingga antar karyawan jumlahnya tidaklah sama. Hal ini karena persentase berbanding lurus dengan nilai nominal, yang mana semakin besar gaji karyawan sesuai golongan jabatannya, maka semakin besar jumlah kenaikannya.

Rumus Menghitung Kenaikan Gaji

Perhitungan besaran tambahan upah akan dilakukan setelah perusahaan melalui divisi HR dan finance mengetahui persentase kenaikan. Agar perhitungan gaji menjadi adil antar karyawan, maka diperlukan rumus perhitungan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jika perhitungan kenaikan gaji dilakukan secara manual, Anda dapat menggunakan rumus yang sederhana ini:

BACA JUGA :  Memahami Prinsip Dasar Upah Menurut Peraturan Pemerintah

Kenaikan Gaji = Gaji awal x Persentase kenaikan gaji

Contoh kasus:

Pada bulan Januari, perusahaan mengumumkan kenaikan gaji sebesar 5% untuk semua golongan jabatan. Tiga orang karyawan, yaitu Adam, Bani, dan Pamungkas memiliki gaji yang berbeda. Adam bergaji Rp5.000.000, Bani bergaji Rp7.000.000 dan Pamungkas bergai Rp9.000.000. Perhitungan kenaikan gaji masing-masing karyawan tersebut adalah:

Kenaikan gaji Adam = Rp5.000.000 X 5%= Rp250.000

Kenaikan gaji Bani = Rp7.000.000 X 5%= Rp350.000

Kenaikan gaji Pamungkas = Rp9.000.000 X 5% = Rp450.000

Dari contoh kasus tersebut dapat terlihat bahwa meskipun persentase gaji sama-sama 5%, namun ketiga karyawan mendapat tambahan gaji yang berbeda.

Rumus Menghitung Gaji Baru dengan Kenaikan

Sekarang, mari kita simak rumus perhitungan gaji baru bagi karyawan dengan kenaikan gaji. Rumusnya sangat sederhana:

Gaji baru karyawan = Gaji awal X (100% + persentase kenaikan gaji)

Contoh situasi:

Dalam rapat dewan direksi, diputuskan untuk menaikkan gaji karyawan sebesar 5%. Ada tiga karyawan di perusahaan tersebut dengan gaji masing-masing: Alex sebesar Rp4.000.000, Bella sebesar Rp5.000.000, dan Candra sebesar Rp6.000.000. Berdasarkan keputusan tersebut, gaji baru mereka akan dihitung sebagai berikut:

  1. Gaji baru Alex = Rp4.000.000 x (100% + 5%) Gaji baru Alex menjadi Rp4.200.000
  2. Gaji baru Bella = Rp5.000.000 x (100% + 5%) Gaji baru Bella menjadi Rp5.250.000
  3. Gaji baru Candra = Rp6.000.000 x (100% + 5%) Gaji baru Candra menjadi Rp6.300.000

Penting untuk diingat bahwa dalam praktek administrasi gaji, peningkatan gaji tidak hanya menambah jumlah gaji dasar. Ada berbagai komponen lain yang menyusun slip gaji. Penggunaan Excel atau Spreadsheet dapat membantu dalam perhitungan ini. Ketelitian tinggi sangat penting untuk menghindari kesalahan yang berpotensi mengganggu perhitungan. Kesalahan dalam perhitungan gaji dapat mempengaruhi hubungan dengan karyawan dan menyebabkan protes terkait upah lembur atau komponen lainnya.

BACA JUGA :  Strategi Perusahaan Genjot Produktivitas Karyawan saat WFH

Komponen Penyusun Slip Gaji

Slip gaji adalah bukti bahwa perusahaan sudah memberikan imbalan atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan. Sebaiknya, slip gaji memuat berbagai informasi yang relevan. Inilah tujuh komponen penting yang wajib ada pada slip gaji:

1. Identitas perusahaan

Slip gaji sebaiknya mencantumkan identitas perusahaan secara jelas. Identitas perusahaan di sini adalah berupa nama perusahaan, alamat, informasi kontak yang dapat dihubungi. Identitas semacam ini kurang lebih sama dengan kop surat yang selalu ada pada bagian atas surat resmi perusahaan.

2. Periode pembayaran

Beberapa perusahaan membayarkan gaji karyawannya pada akhir bulan, ada juga yang di awal bulan. Tidak menutup kemungkinan juga periode pembayaran sekedar dicantumkan berupa bulan saja. Hal ini dapat disesuaikan dengan kebijakan dan peraturan masing-masing perusahaan.

3. Identitas karyawan

Identitas karyawan adalah komponen yang tidak boleh dilupakan dalam penulisan slip gaji. Identitas karyawan dapat berupa nama lengkap dan posisi atau jabatan karyawan. Informasi lainnya seperti Nomor Induk Karyawan (NIK) serta Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat disertakan jika diperlukan.

4. Rincian Gaji

Fungsi utama dari adanya slip gaji adalah agar karyawan dapat mengetahui rincian penghasilan atau gaji yang mereka terima setiap bulannya. Di dalam rincian gaji biasanya memuat gaji pokok, berbagai tunjangan, upah lembur. Salah satu contoh tunjangan yang sering diberikan perusahaan kepada karyawan adalah Tunjangan Hari Raya (THR), uang makan, serta tunjangan transportasi. Perusahaan dapat memberikan bonus jika karyawan telah berhasil memenuhi target atau KPI yang sudah ditentukan.

5. Potongan

Rincian besar potongan juga merupakan komponen yang tidak kalah penting untuk dicantumkan pada slip gaji. Potongan yang dimaksud dapat berupa iuran, BPJS Kesehatan, serta potongan pajak karyawan. Segala macam komponen yang berdampak pada pengurangan gaji harus dicantumkan secara jelas, sehingga karyawan benar-benar paham apa saja komponen yang berpengaruh pada gajinya. Besaran potongan ini nanti juga perlu dijumlahkan sehingga dapat dilihat jumlahnya potongan dalam satu bulan.

BACA JUGA :  Karyawan Cuti Menikah, Bagaimana Ketentuannya?

6. Gaji bersih

Gaji bersih adalah total pendapatan yang sudah dikurangi berbagai macam potongan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Bagi Anda yang sering berurusan dengan data gaji karyawan, tentu istilah gaji bersih sudah tidak asing lagi. Gaji bersih atau penghasilan bersih inilah yang sepenuhnya diterima oleh karyawan.

7. Pengesahan

Seperti halnya persuratan resmi yang dikeluarkan oleh perusahaa, slip gaji juga harus menyertakan nama dan jabatan pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran gaji. Pemberian nama serta jabatan pihak berwenang adalah bukti yang mengesahkan bahwa slip gaji tersebut memang dikeluarkan oleh perusahaan terkait.

Menghitung kenaikan gaji karyawan memang tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak hal yang harus diperhatikan saat menghitungnya. Jika gaji mengalami kenaikan, maka perhitungan upah lembur juga berubah karena upah per jam menjadi naik. Begitu juga dengan THR, iuran BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan, potongan pajak penghasilan mengalami kenaikan karena menggunakan persentase atas upah karyawan.

Konsekuensinya, saat ada kebijakan kenaikan gaji karyawan, Anda harus menghitung perubahan komponen satu per satu. Pekerjaan ini tentu saja sangat memakan waktu. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan software HR untuk menghitung gaji karyawan.


Putri Ayudhia

Putri Ayudhia

Putri Ayudhia adalah seorang penulis konten SEO dan blogger paruh waktu yang telah bekerja secara profesional selama lebih dari 7 tahun. Dia telah membantu berbagai perusahaan di Indonesia untuk menulis konten yang berkualitas, SEO-friendly, dan relevan dengan bidang HR dan Psikologi. Ayudhia memiliki pengetahuan yang kuat dalam SEO dan penulisan konten. Dia juga memiliki pengetahuan mendalam tentang HR dan Psikologi, yang membantu dia dalam menciptakan konten yang relevan dan berbobot. Dia memiliki keterampilan dalam melakukan riset pasar dan analisis, yang membantu dia dalam menciptakan strategi konten yang efektif.
https://bloghrd.com