Mau tahu Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang itu seperti apa!? Simak disini saja ya!
Jika Anda memiliki perusahaan yang bentuk usahanya adalah membeli barang dari supplier lalu menjual kembali kepada customer tanpa mengubah bentuk barang, maka Anda memiliki perusahaan dagang.
Karena perusahaan ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan perusahaan jasa dan manufaktur.
Yang perlu dicermati saat memiliki perusahaan ini, adalah siklus akuntansi yang biasanya ada di perusahaan dagang.
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Itu Seperti Apa?
Simak saja penjelasannya di bloghrd.com ini. Dimulai dari penjelasan terkait laporan keuangan perusahaan dagang.
Laporan Keuangan Perusahaan Dagangagang
Siklus akuntansi yang sesuai dengan karakteristik usaha diharapkan dapat memberikan laporan yang bermanfaat bagi Anda dalam pengambilan keputusan.
Hasil dari siklus akuntansi perusahaan dagang setidaknya dapat menyediakan lima laporan keuangan sebagai berikut:
-
Laporan Neraca
Dari laporan neraca perusahaan, Anda bisa tahu membandingkan posisi asset dibandingkan dengan utang serta modal perusahaan Anda.
-
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi dibuat dalam suatu periode tertentu, yaitu untuk mengetahui apakah dalam periode tersebut perusahaan mengalami laba atau rugi.
Perhitungan dilakukan dengan menjumlahkan semua pendapatan dari penjualan dan kemudian dikurangi semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka mendapat pendapatan tersebut.
Baca Juga : Begini Soal Contoh Cara Membuat Jurnal Umum!
-
Laporan Arus Kas
Fungsi laporan arus kas pada siklus akuntansi perusahaan dagang ada dua. Yang pertama untuk internal perusahaan dan yang kedua untuk investor.
Untuk internal, laporan arus kas diperlukan untuk menunjukkan bagaimana arus kas masuk dan keluar dalam perusahaan.
Sementara bagi investor, laporan ini diperlukan sebagai pertimbangan ketika akan melakukan investasi atau memberikan pinjaman dana.
-
Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal didapatkan dari penjumlahan antara modal awal dan laba, yang kemudian dikurangi kerugian, dan ditambah dengan investasi tambahan.
-
Laporan Persediaan (Inventory)
Laporan terakhir, adalah laporan yang tidak dibuat dalam perusahaan jasa. Laporan ini cukup penting dalam pengambilan keputusan stocking.
Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Baca Juga : IFRS dan PSAK, Dua Standar Akuntansi yang Krusial Untuk Laporan Keuangan Perusahaan
Untuk menghasilkan kelima laporan keuangan di atas, Anda harus melakukan beberapa hal sebagai berikut dalam tahapan siklus akuntansi perusahaan dagang.
Ketiga langkah di bawah adalah siklus akuntansi yang berlaku di perusahaan dagang secara umum:
- Pencatatan, terdiri atas pengidentifikasian transaksi, penjurnalan (umum dan khusus) serta pemindahbukuan.
- Pengikhtisaran (ringkasan), setelah tahap pencatatan dilakukan, kemudian dibuat ringkasan dari seluruh transaksi keuangan yang tercatat. Ringkasan tersebut dapat Anda lihat dalam saldo akhir pada setiap akun buku besar. Saldo akun-akun tersebut dikompilasi dalam suatu dokumen yang disebut neraca saldo. Setelah necara saldo, Anda perlu membuat jurnal penyesuaian, kertas kerja, jurnal penutup, dan kemudian neraca saldo setelah penutupan,
- Pembuatan Laporan Keuangan. Sebagaimana telah disebut di atas, laporan keuangan perusahaan dagang, yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal, dan laporan persediaan.
Secara umum, siklus akuntansi perusahaan dagang memang lebih sederhana dibandingkan perusahaan manufaktur, karena di dalamnya tidak melibatkan akuntansi biaya.
Namun akuntansi perusahaan dagang bisa lebih rumit daripada perusahaan jasa.
Hal ini disebabkan perusahaan dagang memiliki karakteristik tambahan pada kegiatan pembelian, inventori dan juga penjualan (sales).
Baca Juga : Pentingnya Sistem Kas Kecil Untuk Perusahaan Adalah?
Akun Khas Perusahaan Dagang
Berikut adalah akun-akun dalam siklus akuntansi yang biasanya ada di perusahaan dagang dan tidak dimiliki perusahaan jasa:
- Akun Pembelian: Akun ini berfungsi untuk mencatat pembelian barang-barang yang nantinya akan dijual kembali oleh perusahaan.
- Akun Penjualan: Akun ini berfungsi untuk mencatat kegiatan penjualan yang dilakukan perusahaan terkait dengan usaha dagangnya, penjualan barang di luar usaha dagang tidak dicatat dalam akun ini.
- Akun Persediaan: akun yang biasanya berfungsi untuk mencatat jumlah persediaan barang yang akan dijual oleh perusahaan.
- Harga Pokok Penjualan atau HPP: akun ini biasanya dipakai untuk menentukan harga jual barang.
- Akun Potongan Tunai: akun ini mencatat potongan harga yang diberikan perusahaan dagang kepada konsumen.
- Akun Potongan Pembelian: akun ini mencatat potongan harga yang diterima perusahaan dagang dari supplier.
- Akun retur penjualan: akun ini mencatat data barang yang sudah terjual ke konsumen namun dikembalikan karena alasan kerusakan/ ketidaksesuaian.
- Beban Pemasaran: akun ini mencatat segala biaya yang ditanggung perusahaan dagang untuk menjual persediaan ke tangan konsumen.
Baca Juga : Contoh 5 Usaha di Bidang Jasa Tanpa Modal Besar
Nah, untuk mempermudah pekerjaan Anda, Anda dapat menggunakan aplikasi digital yang mengotomasi beberapa kegiatan administrasi.
Ada banyak Aplikasi untuk manajemen SDM perusahaan Anda. Silahkan dipilih saja sesuai kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan Anda.