Mengenal Hari Pekerja Nasional yang Diperingati di Indonesia - bloghrd.com

Sebagian orang pasti berpikir jika Hari Pekerja Nasional sama halnya dengan Hari Buruh Nasional.

Padahal, kedua peringatan tersebut jelas berbeda.

Jika peringatan Hari Buruh Nasional dirayakan pada tanggal 1 Mei, maka Hari Pekerja Nasional di peringati pada tanggal 20 Februari.

Pertanyaanya, kegiatan dan perayaan seperti apa yang bisa dilakukan pada peringatan Hari Pekerja Nasional tersebut?

Jawabannya jelas banyak. Salah satu yang bisa dilakukan pada perayaan tersebut yaitu melakukan diskusi bersama dengan serikat pekerja dan pemerintah.

Hal ini pernah dilakukan oleh Konfederasi SPSI Cabang Kota Surabaya yang menyelenggarakan peringatan Hari Pekerja Nasional dengan apel bersama.

Perayaan ini diikuti oleh ratusan pekerja asal Surabaya dan sekitarnya untuk sekedar memperingati Hari Pekerja Nasional.

Sejak kapan peringatan Hari Pekerja Nasional dibuat dan mungkin banyak orang yang sebenarnya masih belum tahu dengan peringatan tersebut.

Oleh karena itu, untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini akan dijelaskan seputar Hari Pekerja Nasional secara lengkap.

Sejarah Peringatan Hari Pekerja Nasional di Indonesia

Mengenal Hari Pekerja Nasional yang Diperingati di Indonesia

FBSI atau Federasi Buruh Seluruh Indonesia yang mendeklarasikan Hari Pekerja Nasional di Indonesia pertama kali.

FBSI merupakan federasi yang dibuat untuk menyatukan semangat seluruh pekerja di Indonesia.

Dibentuk dengan serikat yang terdiri dari 21 orang dan diketuai oleh Agus Sudono, lalu FBSI mengadakan kongres pertamanya pada tanggal 23 November 1985.

FBSI kemudian berganti nama menjadi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia disingkat SPSI.

Perubahan nama ini dicanangkan agar mampu meningkatkan rasa bangga dan menumbuhkan jati diri bagi para pekerja yang ada di Indonesia.

Selain itu, SPSI dibentuk untuk memotivasi semangat pekerja untuk pembangunan nasional berlandaskan Hubungan Industrial Pancasila.

BACA JUGA :  Perhitungan Lembur Karyawan pada Perusahaan

Oleh karena itu, mengapa peringatan Hari Pekerja Nasional sengaja dibuat.

Pada tanggal 20 Februari 1973 dipilih untuk memperingati Hari Pekerja Nasional di seluruh Indonesia.

Tanggal ini sengaja dipilih karena bertepatan dengan deklarasi federasi buruh oleh serikat pekerja di seluruh Indonesia.

Peringatan Hari Pekerja Nasional ini memang terdengar asing bagi hampir seluruh pekerja di Indonesia.

Padahal, pada masa Presiden Soeharto peringatan Hari Pekerja Nasional telah ditetapkan melalui surat Keputusan Presiden No 9 Tahun 1991 dengan maksud memberikan semangat dan menumbuhkan jati diri serta kebanggan menjadi pekerja di Indonesia.

Perbedaan Hari Pekerjan Nasional dengan Hari Buruh Nasional

Kedua hari peringatan tersebut jelas memiliki perbedaan berdasarkan tanggal yang dirayakan. Jika Hari Buruh Nasional diperingati pada tanggal 1 Mei dengan skala dunia yang juga memperingati hari buruh internasional.

Sedangkan Hari Pekerja Nasional skalanya negara Indonesia pada tanggal 20 Februari.

Selain itu, peringatan Hari Pekerja Nasional tidak sebesar Hari Buruh Nasional. Mengingat, sebagian pekerja di Indonesia sudah tidak dianggap lagi sebagai buruh.

Namun, Hari Buruh Nasional lah yang lebih diperingati dibanding Hari Pekerja Nasional.

Bisa dikatakan, para pekerja mulai lupa dengan adanya Hari Pekerja Nasional yang dulu diperingati setiap tanggal 20 Februari dan lebih memilih peringatan Hari Buruh Nasional.

Apalagi Hari Buruh Nasional dijadikan ajang menyampaikan perubahan dan perbaikan pada sistem pekerjaan buruh meliputi kenaikan gaji, tunjangan tambahan, dan lain semacamnya.

Pekerja Indonesia Mendapat Peringkat Teratas dari Segi Produktivitas

Jika dibandingkan tingkat produktivitas para pekerja di Indonesia, maka hasil yang didapat adalah bahwa para pekerja di Indonesia berada di peringkat teratas dari segi produktivitas.

BACA JUGA :  Perhitungan PPh 21 Karyawan Asing di OnlinePajak

Hal ini dibuktikan oleh sebuah daftar yang dibuat oleh Forbes melalui hasil aplikasi manajemen Redbooth pada tahun 2018 berjudul The Olympic of Works: Ranking The Most Productive Countries, menyebutkan hasil dari pekerjaan para pekerja lintas industri di seluruh dunia bahwa Indonesia menempati posisi kedua.

Persentase ini menunjukan angka sebesar 57% dalam waktu seminggu.

Angka ini tentu menunjukan bahwa Indonesia telah melebihi negara-negara maju di seluruh dunia seperti Tiongkok yang berada di posisi ke 4 dengan persentase sebesar 55%.

Jika dihitung dengan skala hari, maka para pekerja di Indonesia lebih produktif 0.1 hari dibanding pekerja Tiongkok.

Dengan adanya persentase ini bisa dikatakan industri di Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan.

Jika dilihat dari peran pendukung pada beberapa perusahaan, mungkin tidak sebagus di luar.

Namun, dengan produktivitas yang dilakukan para pekerja di Indonesia, masih bisa masuk ke jajaran teratas dunia.

Apalagi jika support system di berbagai perusahaan semakin ditingkatkan, bukan tidak mungkin industri Indonesia akan mengalami peningkatan yang semakin pesat.

Oleh karena itu, setiap perusahaan bisa melakukan peningkatan untuk hal-hal yang dapat mendukung para pekerja untuk meningkatkan produktivitas.

Banyak hal yang bisa dilakukan oleh setiap perusahaan dari segi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, penggunaan teknologi yang dapat meningkatkan kinerja, pemberian reward untuk setiap pencapaian target dan masih banyak lainnya.

Selain itu, dari segi manajemen perusahaan, hal yang bisa dilakukan adalah menemukan sistem yang dapat mengelola aktivitas administatif secara baik dan benar.

Peran divisi HR juga memiliki tanggung jawab dan pengaruh penting bagi keberlangsungan perusahaan.

Seperti survei yang dilakukan oleh salah satu perusahaan software ternama di Amerika Serikat, Gusto, menjelaskan jika pekerjaan HR dalam sehari 21% dihabiskan untuk mengerjakan dokumen-dokumen karyawan dan perusahaan.

BACA JUGA :  Mutasi Karyawan: Definisi, Jenis, Tujuan

Sangat disayangkan jika peran HR yang sesungguhnya yaitu memberikan dorongan dan meningkatkan sumber daya manusia di perusahaan agar berkualitas, harus dihabiskan dengan urusan administratif saja.

Pertanyaannya, langkah seperti apa yang harus diambil perusahaan untuk memanfaatkan peran HR dalam mengelola karyawan secara maksimal?

Jawabannya adalah dengan memanfaatkan teknologi yang bisa memudahkan proses itu.

Perusahaan bisa menggunakan sistem yang dapat menggantikan peran HR dalam mengurus berkas dan administrasi.

Sistem atau aplikasi HRD ini pastinya akan meningkatkan kinerja HR ke depannya.

Tentu saja sekarang ini ada banyak aplikasi HR yang bisa diandalkan untuk urusan pengelolaan administrasi.

Tidak hanya HR, aplikasi tersebut juga dapat digunakan karyawan.

Karena biasanya software HRD ini memiliki beberapa fitur yang dapat digunakan oleh karyawan dan HR.

Bagi HR, tentu saja aplikasi tersebut akan dapat digunakan untuk mengelola manajamen administrasi seperti penyimpanan database karyawan, pembuatan slip gaji secara online, penghitungan absensi karyawan, dan masih banyak lainnya.

Sedangkan bagi karyawan, aplikasi ini bisa digunakan untuk absensi karyawan dan pengajuan cuti online secara mudah serta cepat.

Akses Aplikasi bisa digunakan melalui gadget di mana saja dan kapan saja sesuai dengan kebutuhan.

Dengan sistem yang terintegrasi dan terenkripsi, tentu akan dapat membuat data penyimpanan perusahaan aman.

Aplikasi software HRIS tentu bisa hadir memberikan solusi bagi setiap perusahaan yang membutuhkan sistem dalam memudahkan setiap pekerjaan para karyawannya.

Kini setiap pekerja di suatu perusahaan akan lebih menghemat tenaga dan waktunya untuk mengerjakan pekerjaan lain yang menjadi prioritas.


Putri Ayudhia

Putri Ayudhia

Putri Ayudhia adalah seorang penulis konten SEO dan blogger paruh waktu yang telah bekerja secara profesional selama lebih dari 7 tahun. Dia telah membantu berbagai perusahaan di Indonesia untuk menulis konten yang berkualitas, SEO-friendly, dan relevan dengan bidang HR dan Psikologi. Ayudhia memiliki pengetahuan yang kuat dalam SEO dan penulisan konten. Dia juga memiliki pengetahuan mendalam tentang HR dan Psikologi, yang membantu dia dalam menciptakan konten yang relevan dan berbobot. Dia memiliki keterampilan dalam melakukan riset pasar dan analisis, yang membantu dia dalam menciptakan strategi konten yang efektif.
https://bloghrd.com